Social Responsibility

 

  • in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

CSR

TIA Commemorates "Earth Hour"
30 Apr

(Only in Bahasa) Penerangan minimal dari lampu led berbentuk logo “60+” tidak mengurangi minat peserta dalam puncak peringatan Earth Hour 2019 berupa pemadaman listrik selama 1 jam mulai pukul 20.30 WITA di area mes PT Tunas Inti Abadi. Peserta mulai dari direktur, kepala teknik tambang, penanggungjawab operasional perusahaan mitra kerja dan karyawan tampak antusias dalam memperebutkan sampah plastik untuk membuat Ecobricks. Ecobricks adalah botol plastik yang dikemas dengan plastik dengan kepadatan tertentu. Ecobricks digunakan untuk membuat furnitur modular, ruang taman, dan bangunan skala penuh seperti sekolah dan rumah.

Ini merupakan tahun ketiga bagi PT Tunas Inti Abadi turut serta dalam perayaan Earth Hour. Tema rangkaian kegiatan Earth Hour adalah Diet Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Organik. Kegiatan diisi dengan pelatihan pembuatan Ecobricks  di SMA Negeri 1 Sungai Loban; pelatihan pembuatan kompos dan penanaman pohon di SMP Negeri 4 Sungai Loban dengan narasumber dari Kebun Kumara Jakarta.
SMA Negeri 1 Sungai Loban merupakan sekolah dampingan TIA yang menyandang status “Adiwiyata Mandiri” dan menargetkan menjadi Adiwiyata Mandiri. Pilihan tema Diet Sampah Plastik sekaligus untuk mendukung surat edaran dari Direktur Teknik dan Lingkungan Dirjen Minerba terkait larangan penggunaan kemasan air minum dan kantong berbahan plastik sekali pakai.
Selain kegiatan pelatihan, perayaan Earth Hour juga diisi dengan kegiatan pemantauan terumbu karang di perairan Pantai Madani dengan melibatkan klub selam (Marine Diving Club) Universitas Lambung Mangkurat; sepeda santai dan bersih pantai serta penanaman cemara laut di area rehabilitasi DAS TIA di Kampung Panyiputan Desa Sebamban Lama.
Sebelum acara puncak, digelar acara nonton bareng film dokumenter “A Plastic Ocean” dengan harapan penonton memahami realita sampah plastik di lautan yang terkikis dan menjadi microplastik dan kemudian masuk ke rantai makanan.  Ini dirasa penting mengingat Indonesia menjadi negara peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik di lautan. 
Diharapkan rangkaian kegiatan Earth Hour yang dilaksanakan TIA mampu menggugah kesadaran setiap individu yang terlibat dan kemudian dapat melakukan langkah nyata kaitannya dengan megurangi penggunaan plastik kemasan sekali pakai, melakukan pemilahan sampah serta mengelola sendiri sampah organik yang dihasilkan menjadi kompos yang bermanfaat.