• in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

Media

Batubara Penopang Ekonomi Nasional
30 Jul

Industri batubara masih menjadi penopang utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain dikarenakan produknya yang menjadi sumber energi nasional, juga dikarenakan pendapatan atau pemasukan negara dari industri batubara itu sendiri. 
“Dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak, mineral dan batubara menyumbang lebih dari Rp.40 triliun di 2017. Ini belum termasuk pajak dan sumbangan ekspor terhadap neraca perdagangan kita”, ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara (APBI) Pandu Sjahrir dalam sambutannya saat berbuka bersama APBI di Hotel Kempinski, Jakarta pada Rabu, 23 Mei 2018 lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi kinerja sektor batu bara yang turut menyumbang surplus perdagangan luar negeri Indonesia, salah satunya dengan India.
"Kemarin saya di India. Surplus rate kita dengan india USD 10 miliar. 70 persen (disumbangkan) batu bara, untuk listriknya," ungkapnya di hadapan para anggota APBI dan tamu lainnya.
Luhut berpesan kepada pengusaha agar kinerja sektor batu bara terus ditingkatkan sehingga dapat memberi kontribusi lebih baik lagi pada perekonomian Indonesia. "Kontribusi batu bara memang besar dan perlu dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Pemerintah, kata Luhut akan terus memerbaiki iklim berusaha, melalui reformasi birokrasi dan efisiensi. Dengan demikian berbagai program pembangunan yang sudah dicanangkan dapat dieksekusi hingga tuntas.
Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Arcandra Tahar mengungkapkan, dukungan kalangan pengusaha batubara sangatlah baik selama ini. Berbagai kebijakan pemerintah dapat berjalan di sektor batubara berkat dukungan para pengusaha. 
Pada kesempatan ini, Arcandra juga memberi wejangan kepada semua pihak untuk terus melatih kesabaran dalam menjalani berbagai tantangan yang ada. 
“Yang paling sulit adalah sabar. Di bulan yang baik ini kita semua berlatih, terutama sabar untuk tidak marah dan mengedepankan emosi. Ini paling berat,” tambah Arcandra.
Usai berbuka bersama dan bersilaturrahmi, Arcandra memimpin shalat maghrib berjamaah yang kemudian ditutup dengan makan bersama. Ini merupakan ajang rutin tahunan yang digelar APBI dalam membangun komunikasi dan silaturrahmi antara anggota APBI dan Pemerintah.