• in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

Media

Mifa Targets 108% Production Increase
07 Jun

(Only in Bahasa) MEULABOH, Aceh Barat — PT Mifa Bersaudara menargetkan produksi batu bara pada tahun ini naik 108% menjadi 5 juta ton dibandingkan dengan rencana 2017 sebanyak 2,6 juta ton, untuk memenuhi peningkatan permintaan.

Kepala Teknik Tambang Mifa Bersaudara Adi Risfandi mengatakan BAHWA banyaknya tantangan di wilayah operasional Meulaboh, Aceh Barat, di tengah naiknya permintaan batu bara, mendorong perusahaan menyusun panduan operasi sejak 2017 untuk mengejar target produksi.

Beberapa tantangan produksi di antaranya wilayah operasi tambang dan pelabuhan yang berhadapan dengan samudera, sejarah tsunami Aceh, ancaman banjir, dan musim angin barat serta curah hujan yang tunggi.

Dengan adanya panduan operasi, katanya, anak usaha Reswara Minergi Hartama itu dapat mencapai tingkat produksi yang baik di saat musim kurang bersahabat pada 2017.

"Bahkan selama musim hujan dengan curah yang tinggi pada Oktober hingga Desember [2017], kami mampu mengapalkan enam kali dalam sebulan," ujarnya, pekan lalu.

Menurutnya, realisasi produksi batu bara pada tahun lalu mencapai 2 6 juta ton, lebih tinggi dari target 2,4 juta ton. "Panduan operasi tersebut kita copy paste dengan beberapa perubahan untuk mengefisienkan operasi, sehingga tahun ini manajemen memutuskan target 5 juta ton."

Dari sisi pasar, dia mengemukakan, permintaan batu bara pada 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu terlihat dari jadwal pengapalan hingga akhir tahun yang sudah penuh sehingga beberapa tambahan permintaan pengapalan terpaksa ditolak.

Selain ke dalam negeri, produksi batu bara Mifa dijual ke China, India, Thailand, dan Vietnam.

Di sisi lain, Adi memaparkan, kapasitas pelabuhan khusus batu bara yang dikelolanya mencapai 10 juta ton per tahun. Namun, dalam usaha tambang, volume produksi tidak bisa dibuat langsung besar.

"Peningkatan produksi akan dilakukan dengan tetap mengacu pada koridor teknik pertambangan. Mudah-mudahan dalam 5 tahun ke depan tercapai produksi 10 juta ton."

Selain Mifa, Reswara Group memiliki tambang batu bara di Meulaboh melalui PT Bara Energi Lestari. Kelompok usaha ini juga memiliki konsesi usaha batu bara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melalui PT Tunas Inti Abadi. 

Sumber: Bisnis Indonesia