• in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

Media

Mifa-BDD, Susuri Sumatera dengan Roda Dua
17 Mei

Menjelang penghujung 2017, sebuah catatan fenomenal ditoreh para pekerja tambang Mifa Bersaudara dan Baruna Dirga Dharma (BDD). Sebanyak 6 orang karyawan dengan berkendara motor, menyusuri Pulau Sumatera hingga ke Jakarta yang berjarak sekitar 2094 Km. Tepat pukul 10 malam, Kamis, 7 Desember 2017, kelompok kecil ini lepas landas dari wilayah operasional mereka di Site Aceh Reswara, yakni dari pelabuhan khusus Mifa, Meulaboh, Aceh Barat. 
Berawal dari sering diskusi seputaran touring, mesin ,modifikasi dan lain hal yang pasti dunia permotoran, dari obrolan santai menjadi rencana untuk lakukan perjalanan jauh dengan roda dua. Selain menguji kehandalan motor masing-masing, sekaligus melatih mental dan fisik.
Setelah berdiskusi panjang dan persiapan matang, akhirnya disepakati untuk Touring dari lokasi Mifa ke Jakarta dengan jarak kurang lebih 2094 km. Rencana yang sudah terlontar sejak 2 tahun yang lalu akhirnya bisa dilaksanakan di penghujung 2017. 
Dilepas dengan do’a dan senyuman sahabat sekerja,  6 bikers yakni Indra,Safri, Adib, Ricky, Kukuh dan Saiful meluncur pada malam hari dengan menggunakan motor Honda Tiger sebanyak 5 unit dan 1 Unit C70 Modif. 

Meulaboh To Bukit Tinggi
Para biker Mifa-BDD menunggang motonrnya dalam segala cuaca, hujan, panas, siang dan malam dengan kecepatan rata-rata 80-90 km/jam. Di daerah Aceh Barat Daya, tim sempat tertahan setengah harian karena banjir. Namun pemandang alam yang indah dan jalan yang mendukung membuat kendala dan tantangan perjalanan semakin tidak terasa, bahkan menggairahkan. Indahnya Nusantara….
Rasa lelah, ngantuk dan penat terasa hilang dan ringan karena rasa kebersamaan canda tawa dan ledekan dalam kebersamaan. Saat tubuh tak bisa diajak bercanda, rombongan berhenti di rest area SPBU atau swalayan yang sering kali disebut sebagai hotel transit alias hotel cari yang gratisan dan murah meriah. Pengalaman dan keceriaan yang langka inilah menjadi penyemangat tersendiri. Saat sebagian istirahat, sebagian lainnya menjaga tunggangan mereka.
Kendala pertama terjadi di daerah Sidikalang, Sumatera Utara. Salah satu motor mengalami kerusakan mesin cukup berat sehingga harus dilakukan operasi dan pembedahan mesin. Selama menunggu perbaikan, tim terpaksa menginap 1 malam. Usai perbaikan, perjalanan dilanjutkan menuju ke menara pandang Tele untuk melihat keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir dari atas menara.
Dari menara pandang Tele, pengembaraan dilanjutkan menuju Siborongborong – Tarutung – Sipirok – Padang Sidempuan – Panyambungan – Nopan – Madina – Panti – Bukit Tinggi. Dalam perjalanan beberapa kali harus berhenti untuk istirahat, shalat dan makan supaya tubuh dapat diajak berkompromi sampai ke tujuan. 
Rasa bahagia sangat terasa pertama kali memasuki wilayah perbatasan Sumut – Sumbar. Senang dan bercampur rasa penasaran ingin mengetahui jalur daerah Sumatra Barat yang katanya cukup bagus untuk dilalui, ditambah dengan kondisi jalan aspal yang mulus. 
Foto bersama atau yang dikenal dengan Wefie dalam istilah kekinian, tak lupa dilakukan untuk mengabadikan pengalaman. Berfoto di tugu khatulistiwa “Equator Bonjol” menjadi sebuah kewajiban. Akhirnya, rombongan sampai di Bukit Tinggi pada Minggu, 10 Desember 2017 pada pukul 13:00.

Bukit Tinggi - Lubuk Linggau
Di Bukit Tinggi, akhirnya kerinduan akan kasur yang nyaman dan empuk terlampiaskan. Di sini, semua menyempatkan istirahat panjang. Tanpa diperintah, tubuhpun tidur dengan panjang dan puas. 
Perjalanan kembali dilanjutkan malam harinya dan diawali dengan dengan berfoto ria di lokasi Jam Gadang, ikon Bukit Tinggi yang sangat terkenal. Tepat pukul 22:00 Wib aspal kembali digilas. Di tengah gelapnya malam yang dihiasi guyuran hujan deras, jalan berkelok, dan jalan berlubang, kuda bermesin diarahkan ke Lubuk Linggau. 
Pagi harinya, matahari menyapa dengan ramah saat tim memasuki Jambi. Usai sarapan, rombongan kembali melaju. Menjadi suatu cerita tersendiri untuk mengetahui kondisi dan keadaan geografi kota Jambi. Hampir setengah hari perjalanan, rombongan sudah memasuki perbatasan Jambi – Sumsel dengan kondisi diperjalanan yang selalu hujan pada sore hari hingga menjelang subuh. Namun para punggawa Mifa-BDD tetap memacu motor dengan kondisi menantang sehingga tiba di daerah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada Senin pukul 20:00 Wib. Di sini, tim kembali menginap. Perjalanan panjang dengan cuaca hujan deras memaksa semuanya beristirahat untuk mengembalikan tenaga dalam perjalanan.

Lubuk Linggau - Lampung
Jam masih menunjukkan pukul 05:00. Langit masih gelap sehabis hujan semalam. Tanpa membuang waktu panjang, semua bergegas untuk persiapan melanjutkan perjalanan yang tersisa. Medan khas lintas Sumatra yang berbukit, kelok-kelok, masih menemani perjalanan dengan riungan suara knalpot motor yang menderu. Tanpa terasa, setelah 5 jam perjalan, jam 10 pagi para bikers sudah tiba daerah Lahat, Sumsel. Suasana kota menjadi penambah semangat pacu. 
Lagi-lagi, kerusakan mesin memaksa untuk berhenti dalam perjalanan. Sembari melakukan pemeriksaan kondisi motor, diputuskan untuk makan siang dan beristirahat setelah perjalanan panjang. Kerusakan yang terjadi cukup berat sehingga diputuskan untuk mencari tempat perbaikan kendaraan. 
Setelah semua selesai makan, mandi, serta istirahat, pada pukul 22:00 perjalanan kembali dilanjutkan dengan harapan tidak ada kendala maupun masalah lagi yang terjadi. Hujan deras kembali menemani perjalan sepanjang malam dengan kondisi jalan yang gelap. Hutan dan desa yang Sepi menjadi penghias perjalanan. Di daerah Baturaja, pukul 03:00 dini hari semua kembali beristirahat. Melepas penat dengan makan, ngopi-ngopi, menjadi hal yang biasa dilakukan. Canda tawa dan sedikit mengingat hasil perjalanan menjadi perbincangan yang sangat menarik ketika istirahat.
Jam menunjukan pukul 06 pagi. Primerrrr primerrr primerrrr, sebuah teriakan kecil yang biasa digunakan ketika akan memulai kembali perjalanan. Kondisi pagi yang cukup bersahabat langsung disambut dengan semangat (baca: bentarrrr lagi sampai ) melewati Martapura - Bumi Agung untuk Menuju Kotabumi – Lampung. 
Kondisi perjalanan yang panjang dan trek yang cukup berisiko akhirnya menghentikan roda motor di Kotabumi - Lampung. Salah satu tunggangan, mengalami kondisi kerusakan yang cukup parah dikarenakan sistem penggerak (Drive Chain) hancur sehingga motor tidak bisa berjalan. Setelah melakukan perbaikan dan penggantian part, hingga harus ke tukang bubut, masalah yang terjadi bisa terselesaikan.
Bandar Lampung City, waktu menunjukan pukul 22:00, rombongan pun tiba di kota Lampung untuk menuju ke pelabuhan penyebrangan Bakauheni. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, akhirnya tepat pukul 04:30 pagi, rombongan tiba di pelabuhan penyeberangan Bakauheni – Merak untuk persiapan penyebrangan dengan kapal penyeberangan.

Merak – Jakarta - Cianjur
Suasana kota industri Merak – Banten dengan sinar mentari yang sangat cerah menyambut para bikers di Pulau Jawa. Semangat kembali tumbuh. Semua bersyukur bisa tiba di Tanah Jawa setelah melakukan perjalanan panjang lintas Sumatra.
“Yeahhhhh, we finish the trip”, ungkapan kegembiraan.
Suka duka, masalah, kendala dalam perjalanan selama 6 hari terbayarkan dengan tuntas. Setelah melakukan istirahat pagi hari, kembali bergegas melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan route Merak – Serang – Tanggerang – Jakarta. Semangat pacu semakin meningkat dengan rasa rindu yang tak tertahankan kepada keluarga yang sudah menunggu di rumah.
Di Tangerang, rombongan memutuskan berpencar menuju kediaman masing-masing. Salam perjuangan dalam kebersamaan menjadi pengiring tujuan akhir. Rombongan terbagi 2 yaitu Jakarta dan Cianjur. Rombongan Jakarta berakhir di gedung TMT – Cilandak pada pukul 22:00 Wib, sementara Rombongan Cianjur tiba dengan selamat pukul 05 pagi esok harinya. 

Akhir cerita panjang, rencana perjalanan yang seharusnya 3 malam 4 hari, akhirnya mundur menjadi 6 malam dan 7 hari. 11 Desember 2017, para bikers dan tunggangannya sampai ke kediaman masing-masing. Syukur, puas, bangga dan bahagia touring bersama dapat terlaksana. Lebih mengenal, memahami dan melatih diri untuk belajar tertib berlalu lintas, safety riding  dan kekompakan menjadi bonus dalam perjalanan yang panjang. 
Rencananya, pada tahun ini tim Mifa-BDD akan melakukan lagi touring sebaliknya, Jakarta - Meulaboh.