Social Responsibility

 

  • in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

CSR

Mifa Share with Aceh College
31 Jan

(Only in Bahasa)

Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara (Mifa) memenuhi undangan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat sebagai pembicara pada kuliah umum di Fakultas Teknik UTU pada Kamis, 21 April 2016 lalu.
 
Pada forum yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa tersebut, Adi Risfandi menyampaikan materi yang berjudul “Tantangan industri batubara di era Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Menurut Adi dalam materinya, tantangan terrbesar dalam menghadapi MEA adalah kesiapan dalam sumber daya manusia.

“Modal penting agar dapat bersaing dengan SDM yang ada di Negara-negara ASEAN yang terdiri dari 10 negara adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, mahasiswa maupun alumni diharapkan dapat membekali diri dengan kemapuan bahasa Inggris. Ada ungkapan “When English in your thugs, the world will be in your grimes”. Artinya, ketika bahasa Inggris telah di kuasai maka duniapun akan dalam genggaman”.

Kuliah umum ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa teknik semata. Para alumni dan civitas akademika juga ikut hadir dalam kuliah umum tersebut. Bagi UTU, ini merupakan kuliah umum perdana mereka setelah mereka ditetapkan sebagai Universitas Negeri sejak tahun lalu.

Kuliah umum di Unsyiah Selain memberikan kuliah umum di UTU, Adi Risfandi selaku KTT juga memenuhi undangan dalam kuliah umum yang di adakan oleh Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada 7 mei 2016 lalu. Pada forum ini, Adi menyampaikan kondisi terkini terkait industri pertambangan di Indonesia, khususnya Aceh.

“Dunia pertambangan saat ini dalam kondisi terpuruk dikarenakan harga batubara yang berada pada titk terendah pada akhir 2015. Namun bukan berarti kita menjadi pesimis melihat masa depan pertambangan di Aceh. Industri tambang akan terus ada dan berkembang di kemudian hari,” ujar Adi di depan para mahasiswa Teknik Pertambangan Unsyiah.

Adi menuturkan, tambang dalam negeri akan membaik didukung dengan proyek pemerintah Jokowi 35000 MW, dimana 2 x 200 mw akan di bangun di sekitar tambang Mifa dengan menggunakan sumber batubara dari Mifa.

Mahasiswa juga bertanya tentang kiat–kiat dari Mifa dalam melakukan efisiensi di tengah-tengah anjloknya harga batubara. Adi menjelaskan, selain rasionalisasi karyawan, Mifa juga memerkecil striping ratio, memerpendek jarak angkut dan optimalisasi utilisasi dan produkitivitas alat serta sumber daya manusianya.

Adi juga menyarankan agar mahasiswa jurusan tambang lebih spesifik dan berbobot dalam melakukan  penilitan atau tugas akhir dengan judul – judul yang lebih spesifik.

“Misalnya pengaruh peraturan pemerintah terhadap industri pertambangan dan dampak pertumbuhan perkonomian di desa ring 1 perusahaan tambang”.

Adi menyampaikan kepada mahasiswa baik di UTU maupun Unsyiah bahwa salah satu kunci sukses agar dapat bersaing dalam era MEA yaitu penguasaan bahasa inggris. Setiap individu mahasiswa harus menpunyai jiwa inovatif dalam mengembangkan diri sendiri.