Social Responsibility

 

  • in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

CSR

Tours of Coal Mine
27 Oct

(Only in Bahasa) Terik matahari dan debu dari lalu lalang alat berat tidak menyurutkan minat siswa-siswi dari SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Sungai Loban.  Pada hari itu, Kamis, 27 Juli 2017 mereka berkumpul untuk melihat lebih dekat aktivitas penambangan batubara. PT Tunas Inti Abadi (TIA) mengajak mereka ke titik pantau yang telah disediakan. 


Sebanyak 50 orang pelajar dan 10 orang guru ikut dalam rombongan. Kegiatan yang diadakan bagi siswa siswi sekolah ini dinamakan, “wisata tambang”. TIA, telah mengadakan kegiatan ini sebanyak tiga kali. 

Kegiatan wisata tambang merupakan bagian dari program Comdev yang bertujuan untuk mendekatkan pemangku kepentingan, yakni lembaga pendidikan dan masyarakat sekitar dengan perusahaan. Selain itu pula, memberikan pemahaman terkait tata kelola serta praktek teknik pertambangan yang baik.

Setiap Departemen di TIA, memberikan pemaparan kepada seluruh peserta terkait bidang mereka masing-masing. Bagian External Relation, menjelaskan berbagai regulasi yang harus ditaati dari sebelum penambangan dilakukan sampai telah selesainya tambang. Kepatuhan terhadap aturan dan perundang-undangan, menjadi hal yang mutlak di TIA. Proses penambangan tidak boleh ada yang melanggar aturan.

Bagian Operation menceritakan proses penambangan dari awal pembukaan lahan, pemindahan lapisan penutup, pengambilan batubara, proses pengangkutan sampai dengan pengapalan di pelabuhan. Kesemuanya diceritakan secara transparan disertai dengan tanya jawab atau diskusi bagi siswa yang ingin mengetahui lebih lanjut. 

Usai melakukan penambangan, selanjutnya mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dipaparkan oleh Departemen HSE. Kali ini, tim TIA menceritakan bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan secara optimal. Dijelaskan pula mengenai bagaimana meminimalisasi dampak penambangan terhadap lingkungan, mulai dari proses pembibitan, penanaman atau reklamasi dan sampai menjadi hutan kembali. Semua itu harus memenuhi standarisasi dan juga regulasi yang ada. Dalam hal ini, kepatuhan serta komitmen terhadap lingkungan telah ditunjukkan dengan diperolehnya berbagai penghargaan, baik skala lokal, maupun nasional.

Setelah pemaparan materi di kelas, rombongan diajak untuk melihat beberapa fasilitas pendukung kegiatan pertambangan seperti lokasi pembibitan, fasilitas kantor dan mes. Rombongan sangat tertarik melihat instalasi pembuatan asap cair, terlebih setelah dijelaskan bahwa asap cair mempunyai beberapa manfaat seperti penggumpal karet dan insektisida alami. 

Para guru berharap agar kegiatan wisata tambang ini dapat diadakan rutin setiap tahun karena memberikan manfaat positif bagi siswa untuk membuka wawasan dan pemahaman tata kelola pertambangan yang baik. Selain itu, para siswa juga dapat lebih mengenal potensi daerahnya, sebab masih banyak siswa yang tidak pernah melihat tambang di daerahnya secara langsung.