• in-01
  • wordpress slider plugin
  • in-04
in-011 in-022 in-033

Media

Mifa production achieved Half a Million Tons per Month
22 Nov

(Only in Bahasa) Perusahaan tambang Mifa Bersaudara yang beroperasi di Meulaboh, Aceh Barat berhasil memproduksi dan memasarkan lebih dari 500 ribu ton batubara selama Agustus 2018 lalu. Pencapaian tersebut menjadi catatan penting dalam perjalanan anak usaha Reswara ini selama beroperasi atau berproduksi sejak 2012 silam.

Selama Agustus 2018, Mifa berhasil mengirimkan batubara sebanyak 10 kapal kepada para pelanggan. Total muata sebesar 547 ribu ton tersebut dikirimkan ke India, Thailand dan Tiongkok. Pengiriman ini menjadi yang tertinggi dalam periode bulanan dalam sejarah perjalanan Mifa.
Direktur Utama Mifa, Slamet Haryadi dalam syukuran sederhana pada 4 September lalu mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan keberhasilan semua pihak atas kontribusi terbaiknya selama ini. Upaya yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan dan didukung oleh seluruh insan Reswara secara grup, telah membuahkan hasil yang positif.
“Pada awal tahun, kita hanya menargetkan 3,7 juta ton pada 2018 ini. Namun seiring dengan perkembangan industri dan melihat kemampuan di internal, maka target dinaikkan menjadi 5 juta ton pada 2018 ini. Awalnya 6 kapal sebulan, lalu ditingkatkan menjadi 8 kapal sebulan dan akhirnya menjadi 10 kapal sebulan. Pencapaian ini patut kita syukuri dan kita pertahankan serta tingkatkan,” tegas Slamet di hadapan para karyawan Reswara Group di Lantai 9 Gedung TMT Jakarta.
Slamet yang juga Direksi Reswara menambahkan, setiap insan Reswara harus terus berupaya memberikan yang terbaik. Apalagi perusahaan masih memiliki kewajiban berat yakni mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan.
“Peningkatan produksi merupakan salah satu cara untuk dapat mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan oleh pemilik. Tahun depan kita menargetkan dapat berproduksi dan menjual 10 juta ton selama 2019 nanti. Ini bukanlah hal yang mustahil kita lakukan dengan perbaikan-perbaikan di berbagai sisi,” tambah Slamet.
Direktur Utama Reswara Yovie Priadi menjelaskan, Capaian Mifa merupakan kebanggan tidak hanya Reswara Group, tapi juga seluruh ABM Group yang telah memosisikan dirinya sebagai perusahaan yang memiliki bisnis inti, yakni batubara. Hal ini sesuai dengan amanat pemilik yang akan lebih fokus pada industri tambang batubara.
“Kita akan didukung oleh seluruh entitas ABM Group termasuk juga Trakindo Utama karena kita menjadi bisnis inti ABM Group. Sinergi dan koordinasi, tidak hanya di internal Reswara, tapi juga di seluruh ABM harus terus kita tingkatkan. Sinergitas inilah yang telah membuat kita sampai pada titik ini,” jelas Yovie.
Pencapaian Mifa telah berhasil mengikuti jejak TIA yang telah beroperasi lebih dulu. Pada Agustus ini, produksi Mifa bisa mengimbangi TIA, bahkan lebih. Ini sudah sesuai dengan strategi besar kita dimana Mifa harus dapat menggantikan atau meneruskan kesuksesan TIA yang sudah semakin berkurang cadangannya.
Syukuran kecil ini diakhiri dengan do’a dan potong tumpeng dengan harapan keberhasilan ini dapat diteruskan, dipertahankan serta ditingkatkan di waktu-waktu mendatang. Slamet yang memberi potongan tumpeng pertamanya kepada Direktur Operasional Ricky Nelson berpesan, tahun depan Mifa harus dapat berproduksi 10 juta ton.